Cintai wajahmu sendiri

Menjaga kesehatan kulit wajah bukan sekadar gaya hidup, tetapi menjadi kebutuhan sehari-hari dan sebagai bentuk rasa sayang terhadap diri sendiri. Demi mendapatkan wajah yang sehat dan segar, sejumlah uang disisihkan untuk membeli beragam produk perawatan kulit. Generasi muda percaya, wajah yang sehat dan segar merupakan cerminan kepribadian.

Ragil Irmalia (27) mengalokasikan anggaran kurang dari Rp 500.000 per bulan untuk membeli produk perawatan wajah (skincare). ”Menurut aku skincare itu seperti membeli sayur-sayuran untuk memasak. Jadi, memang aku siapkan karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari,” ujar penulis yang tinggal di Jakarta itu, Kamis (16/3/2022).

Produk kecantikan yang dibeli Ragil antara lain pembersih wajah dan toner yang harganya tidak mencapai Rp 10.000 per botol. Ia juga membeli sabun cuci muka, serum, pelembab wajah, dan tabir surya. Untuk barang-barang ini harganya Rp 170.000–Rp 200.000.

Sebagian produk perawatan kulit diproduksi di dalam negeri. Sebagian lainnya merupakan produk impor. ”Aku sih cocok-cocokan aja. Selama produknya bagus dan harganya sesuai aku beli. Ada produk-produk Indonesia yang bagus aku pakai. Kalau sudah sesuai biasanya aku beli itu terus,” tutur penulis yang kerap beraktivitas di luar ruang itu.

Ragil sudah menggunakan produk untuk wajah ini sejak kecil. Produk yang dibeli semula berupa sabun cuci muka. Semakin dewasa, ia semakin membutuhkan skincare yang memenuhi kebutuhan spesifik kulitnya yang berminyak dan berjerawat. Ia sadar, masalah kulitnya bukan sekadar karena kotor akibat polusi atau debu, tetapi juga masalah hormon. Oleh karena itu, ia membeli produk-produk kecantikan yang memang memenuhi kebutuhan.

Tujuan Ragil membeli produk kecantikan dan merawat kulit adalah sebagai bentuk rasa cinta kepada diri sendiri. ”Perjalanan aku memakai skincare berjalan beriringan dengan bagaimana aku menemukan rasa sayang terhadap diri sendiri. Aku sadar sebagai individu aku pengen menjadi lebih baik. Dalam hal penampilan aku mewujudkannya dengan merawat wajah,” jelasnya.

Ragil merasa senang karena saat ini produk-produk perawatan kulit sudah beragam dan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan beragam. Kalau dulu, produk perawatan kulit kebanyakan ditujukkan untuk membuat kulit menjadi lebih putih. Sekarang banyak produk yang memang sengaja dibuat untuk menyembuhkan masalah kulit, seperti kulit kering, berminyak, dan berjerawat.

Selain itu, harga produk perawatan kulit juga beragam. Ada yang harganya puluhan hingga ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah. Keberagaman ini memudahkan consumer untuk memilih produk yang sesuai kebutuhan dan kesediaan anggaran. Kalau memang anggarannya tidak besar, banyak sekali produk yang harganya murah dan berkualitas.

Perjalanan Ragil menemukan produk yang sesuai kebutuhan tak selalu indah. Ia pernah merasakan produk yang tidak cocok untuk kulitnya. ”Kulit aku sudah berjerawat jadi semakin berjerawat. Akhirnya produk itu aku kasih ke teman aku. Harganya lumayan tuh. Cari skincare yang cocok seperti mencari jodoh, harus cari yang sesuai,” katanya.

Untuk membeli skincare, Ragil biasanya berburu di toko online ataupun offline. Ia juga sering menunggu saat-saat tertentu ketika produk incarannya memberikan potongan harga. Harga skincare yang baisanya Rp 200.000 bisa turun jadi Rp 170.000 saat akhir bulan.

Menurut Ragil, mengingat skincare sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, tanpa benda-benda itu hidup terasa kurang. ”Kalau lupa memakai skincare ada perasaan tidak nyaman. Kayaknya ada yang kurang dan wajah jadi berminyak,” jelasnya.

Rafi Ramadhan (21) yang kini berkuliah di jurusan Administrasi Publik, Universitas Brawijaya, juga rutin merawat kulih. Baginya, merawat kulit–terutama bagian wajah–merupakan suatu hal yang penting. Selain menjadi bentuk cinta diri, merawat kulit juga berguna membentuk citra diri.

Rafi rutin membersihkan wajahnya sehari dua kali dengan sabun muka. Selanjutnya, ia menambahkan dengan pelembab dan krim pelindung sinar matahari tiap pagi dan sebelum beraktivitas seharian. “Basic skincare aja yang rutin. Sabun muka paling penting untuk menjaga kebersihan muka. Pagi, sebelum kuliah dan pulang kuliah sore itu langsung bersih-bersih. Kalau sampai ke klinik gitu belum sih,” ujar Rafi ketika dihubungi, Kamis (16/3/2023).

Menurut Rafi, perawatan kulit wajahnya tak banyak merogoh kocek. Dalam sebulan, ia menganggarkan Rp 150.000 untuk membeli produk perawatan wajah. Ia menyisihkan uang jajannya untuk keperluannya merawat kulit. Semua yang dipakainya merupakan produk lokal yang terjangkau dan mudah diperoleh. ”Kalau ada sisa dari uang jajan, aku sisihin lagi. Jadi, sumber dari uang jajanku yang aku atur biar kalau habis bisa lagi beli,” katanya.

Baginya, perawatan kulit tidak hanya sekadar menggunakan krim wajah dan menjaga kebersihan. Pola makan dan nutrisi yang diasup juga perlu diperhatikan. ”Terkadang kan cocok-cocokan karena tiap kulit punya khas. Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh itu berpengaruh juga, misal ada yang enggak bisa mengonsumsi susu,” jelasnya.



Secara terpisah, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Listya Paramita menyampaikan perawatan kulit dasar atau yang lebih akrab disebut dengan basic skincare merupakan cara tepat untuk menjaga kesehatan kulit anak muda. Diawali dengan membersihkan kulit menggunakan sabun yang tidak membuat kulit kering atau terasa ketarik.

Selanjutnya, memakai pelembab yang sesuai jenis kulit dan lindungi kulit dengan memakai sunscreen minimal SPF 30 untuk pagi atau siang hari. ”Di luar itu, gunakan produk sesuai dengan kebutuhan dan keluhan kulit masing-masing. Ada keluhan jerawat, misalnya, maka tambahkan produk-produk yang dapat membantu mengatasi jerawatnya, misal produk yang mengandung asam salisilat, sulfur, AHA/BHA, atau retinol,” kata Mita.

Menurut Mita, setiap orang perlu mengenal jenis kulit dan permasalahan yang dihadapinya agar memahami bagaimana mengatasinya supaya bisa memilih produk yang tepat. Selain itu, yang terpenting adalah memeriksa produk perawatan tersebut aman atau tidak.

Program perawatan wajah yang ditawarkan salah satu klinik kecantikan dalam pameran kecantikan dan kesehatan kulit di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (16/3/2023). 

Program perawatan wajah yang ditawarkan salah satu klinik kecantikan dalam pameran kecantikan dan kesehatan kulit di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

“Perhatikan izin edarnya. Jangan gunakan produk abal-abal. Jangan juga membabi buta segala macem mau dibeli, tetapi ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan kulit. Jangan terlalu ”bernafsu” juga mengoleskan berbagai jenis produk tanpa tahu kegunaannya,” ujar Mita.

Di sisi lain, gaya hidup sehat juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit sehingga perawatan kulit juga harus didukung gaya hidup sehat. Antara lain, jam tidur cukup, pola makan sehat, dan berolahraga teratur akan sangat berguna membuat kulit tetap dalam kondisi prima.

Untuk itu, perawatan kulit sesungguhnya tidak menghabiskan banyak biaya apabila dijaga sejak dini dan ditunjang gaya hidup sehat. ”Apalagi saat sudah paham kebutuhan kulitnya, tinggal sesuaikan saja dan sesuaikan juga dengan budget masing-masing, tidak perlu memaksakan diri,” tutur Mita.

Postingan Terkait

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *